Para peniliti dari University of Vigo, Spanyol, melaporkan bahwa pemberian aspirin pada malam hari sebelum tidur dapat menurunkan tekanan darah pasien yang berobat jalan dengan prehipertensi. Metode ini bersifat ‘cost-effective’ karena menunda timbulnya hipertensi dan kebutuhan akan obat.
Para peneliti menyelidiki pengaruh aspirin terhadap tekanan darah pasien pada saat berbeda dalam satu hari sesuai dengan masa istirahat pasien, serta dievaluasi secara berobat jalan selama 48 jam sebelum dan setelah 3 bulan intervensi farmakologik.
Tekanan darah tidak berubah setelah intervensi nonfarmakologik atau setelah pemberian aspirin pada saat bangun tidur. Sebaliknya, tekanan darah sistolik menurun sekitar 6 mmHg dan tekanan darah diastolik menurun 3 mmHg pada pasien yang diberi aspirin 100 mg sebelum tidur.
Hampir tiga-perempat pasien (71%) yang menggunakan aspirin malam hari mengalami penurunan tekanan darah sistolik 24 jam minimal 3 mmHg, tetapi hanya 6% yang menunjukkan peningkatan setelah pengobatan. Frekuensi denyut jantung tidak berubah pada semua kelompok pengobatan.
Diduga bahwa pemberian aspirin pada saat akhir siklus aktivitas, tetapi tidak saat bangun, dapat meningkatkan produksi oksida nitrik pada saat aktivitas puncak plasma renin nocturnal. Jadi penurunan aktivitas renin plasma yang makin besar mempunyai efek yang bermanfaat terhadap fungsi endothel serta penghambatan adenoreseptor alfa dan beta saat pemberian aspirin sebelum tidur malam hari, dapat menjelaskan pengaruh intervensi ini terhadap tekanan darah.
Semoga bermanfaat…
dikutip dari “Medical Update”
Leave a Reply