Verruca merupakan hiperplasi epidermis akibat pertumbuhan epithel yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus tipe tertentu yang termasuk golongan Papova Virus. Orang awam menyebutnya ”kutil” atau ”Warts”. Verruca memiliki beberapa nama berdasarkan lokasinya yaitu Verruca Vulgaris (Common Warts) dengan predileksi khususnya di ekstremitas bagian ekstensor, Verruca Plantaris (Plantar Warts) dengan predileksi pada telapak kaki, Verruca Plana (Flat Warts) dengan predileksi pada muka dan leher, dan Condyloma Accuminata (Genital Warts). Epidemiologi verruca tersebar kosmopolit dan transmisinya melalui kontak kulit maupun autoinokulasi. Menurut American Podiatric Medical Association (APMA), verruca plantaris sering didapatkan pada anak-anak dan remaja dengan usia 12-16 tahun. Insidennya akan lebih tinggi lagi pada pengguna tempat mandi bersama (anak kost, anggota kebugaran) dengan frekuensi perempuan sedikit lebih banyak dari laki-laki.
Sesuai namanya, Verruca plantaris atau biasa disebut mata ikan adalah verruca yang terletak pada telapak kaki, terutama yang banyak mengalami penekanan. Verruca jenis ini disebabkan oleh HPV tipe 1. Lokasi tersering pada telapak kaki yaitu pada area midmetatarsal. Didapatkan beberapa lesi sekaligus pada satu telapak kaki yang kadang-kadang bergerombol dan juga dapat berdiri sendiri-sendiri.
Perjalanan penyakit, mula-mula berupa hiperkeratosis biasa, transluscen, licin, sebesar kepala jarum pentul, dalam beberapa minggu sampai bulan membesar, dapat mencapai ukuran kelereng, kasar, berwarna coklat tua, abu-abu atau hitam seperti bertanduk. Bila permukaan verruca mengalami gesekan maka dapat menimbulkan nyeri. Bila beberapa verruca bersatu, dapat timbul gambaran mozaic yang disebut Mozaic Warts. Gambaran histopatologi menunjukkan hiperkeratosis, parakeratosis, papillomatosis, dan akantosis pada epidermis serta gambaran pelebaran pembuluh darah dan serbukan sel-sel radang kronis pada dermis.
Diagnosa banding verruca antara lain klavus (hiperkeratosis setempat akibat gesekan kronik berupa cekungan yang dikelilingi keratinisasi dan puncaknya menuju ke dalam), Tuberkulosis kutis verrucosa (BTA +, kondisi immunocompromised), Squamous Cell Ca (pada stadium awal).
Penatalaksanaan verruca plantaris didasarkan pada usia penderita, lokasi ruam, perluasan ruam dan tingkat kemampuan penderita. Pada dua pertiga kasus, verruca dapat mengalami regresi spontan dalam waktu dua tahun. Prinsip terapi definitif untuk verruca adalah menghilangkan verruca tersebut dengan jalan antara lain:
- Bedah, yang meliputi bedah beku (dengan CO2, N2, dan N2O)bedah skalpel, bedah listrik, bedah laser.
- Non bedah, yang meliputi larutan AgNO3 25%, asam trikloroasetat 50%, 5-Fluorouracil, Retinoids, Interferon.
Prognosis verruca plantaris adalah baik karena 65% dapat sembuh spontan dalam 2 tahun tetapi sering residif.
Semoga bermanfaat..
dikutip dari berbagai sumber
KOMENTAR TERBARU