Osteoarthritis, Nyeri Lutut yang Menjengkelkan

, , 3 Comments

Nyeri lutut , salah satu gejala dari osteoarthritis,  merupakan keluhan yang banyak dialami oleh pasien, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia terutama bagi yang telah berusia 65 tahun ke atas.  Dikatakan bahwa 85% orang berusia 65 tahun pada X-ray nya memberikan gambaran osteoarthritis, walaupun hanya sekitar 35-50% yang memberikan gejala. Tentu saja keluhan dari osteoarthritis tidak hanya nyeri lutut saja, tapi juga bisa mengenai sendi yang lain.

OA pada lutut
OA pada jari tangan

Osteoarthritis (OA) dapat digambarkan sebagai degradasi dan hilangnya kartilago sendi disertai dengan remodeling  subchondral, pembentukan osteofit dan sinovitis. Penyebab  dari  osteoarthritis  adalah  adanya  penekanan  beban  tubuh yang  secara  terus  menerus  terhadap  persendian,  sehingga  mengakibatkan kerusakan terhadap tulang rawan sendi. Akibat lanjutnya akan dapat menimbulkan beberapa  masalah  diantaranya  nyeri  karena  terjepitnya  ujung-ujung  saraf sensoris  oleh  osteofit  yang  terbentuk  serta  adanya  pembengkakan  dan penebalan  jaringan  lunak di  sekitar  sendi  yang  akan mengakibatkan  deformitas, terlepasnya  osteofit  pada  suatu  gerakan  menimbulkan  krepitasi  pada  sendi tersebut.

Faktor resiko

  1. Meningkatnya usia
  2. Obesitas
  3. Kelemahan otot paha
  4. Cedera lutut atau overuse dari sendi (biasa pada olahragawan)
  5. Secara genetik memang sudah rentan
  6. Abnormalitas anatomi tubuh

Gejala :

  1. Nyeri sendi, terutama saat digunakan
  2. Kekakuan sendi
  3. Keterbatasan gerak

Tanda :

  1. Krepitasi
  2. Bony hypertrophy
  3. Bony tenderness
  4. Luas gerak sendi yang terbatas
  5. Malalignment
  6. Perubahan gerak langkah kaki

Kriteria Diagnosa dari OA lutut (menurut American College of Rheumatology):

Nyeri lutut + Osteofit

Dan salah satu diantara  :

  1. Umur > 50 tahun
  2. Kaku sendi < 30 menit
  3. Krepitasi

Penatalaksanaan :

Tanpa obat :

  1. Pendidikan penderita (perawatan sendiri, konsep nyeri)
  2. Latihan aerobik, penguatan otot, perbaikan lebar jangkauan gerakan
  3. Kontrol faktor resiko: berat badan, alas kaki, pengaturan kegiatan, tongkat, alat-alat pembantu
  4. Pengobatan fisik lokal : panas, dingin, rangsangan elektrik

Tindakan operasi :

  1. Intervensi fisik invasif : lavase artroskopi, irigasi, distensi kapsuler (pinggul)
  2. Operasi : osteotomi, penggantian sendi

Dengan obat :

  1. Analgesik
  2. Anti-inflamasi Nonsteroid (NSAID)
  3. Obat salep anti nyeri
  4. Glukokortikoid intra-artikular
  5. Hyaluronan intra-artikular, DMOAD
  6. Penghambat COX-2
  7. Obat-obat yang masih dalam proses penelitian

Apabila Anda menderita osteoarthritis, sebaiknya diskusikan lebih dahulu dengan dokter pribadi Anda. Semoga informasi yang sedikit ini bermanfaat bagi Anda. Terimakasih..

dikutip dari berbagai sumber