Keton adalah salah satu parameter yang dapat dideteksi dalam pemeriksaan urin dipstick. Sesuai dengan namanya, pemeriksaan ketonuria adalah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya keton di dalam urin. Keton merupakan hasil metabolism lemak, terdiri dari aseton, asam asetoasetat, dan asam betahidroksibutirat. Pada orang normal, keton tidak dapat dideteksi dalam urin karena semua hasil metabolism lemak ini dipecah menjadi air dan karbon dioksida. Pada kondisi puasa atau kelaparan berat dimana terdapat kekurangan karbohidrat sebagai sumber energi, badan kita akan menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energy, sehingga terjadi peningkatan keton sebagai hasil metabolisme lemak.
Dalam praktis klinis, pemeriksaan ketonuria sering diminta pada pasien diabetes mellitus, terutama jika pasien datang dengan kondisi penurunan kesadaran. Jika ditemukan keton pada urin pasien, disertai dengan peningkatan kadar glukosa, hasil analisa gas darah asidosis, keton darah positif, dan riwayat diabetes melitus tidak terkontrol, maka kemungkinan diagnosisnya adalah diabetes melitus dengan penyulit diabetes ketoasidosis. Selain itu, hasil keton yang positif juga bisa ditemukan pada pasien dengan muntah berulang, kelaparan jangka waktu lama, dan malabsorbsi. Orang normal setelah latihan atau olahraga yang berat pun juga bisa menunjukkan hasil yang positif.
Berikut kepentingan klinis dari ketonuria:
- diabetic asidosis
- monitoring dosis insulin
- kelaparan jangka waktu lama
- latihan berat
- muntah
- malabsorbsi/ kelainan pankreas
- kelainan kongenital dari metabolisme asam amino
Prinsip dari pemeriksaan ketonuria:
Reagen |
Sodium nitroprusside |
Sensitivitas |
5 – 10 mg/dL asam asetoasetat dan aseton |
Interferensi |
(+) palsu: pewarna phtalein dyes, urin berpigmen merah >>, levodopa, obat berisi grup sulfhidril bebas (-) palsu: sampel yang tidak layak periksa |
Korelasi dengan pemeriksaan lain |
Glukosa |
Yang perlu diingat adalah hasil keton dalam urin yang negatif tidak dapat menyingkirkan diagnosis diabetik ketoasidosis. Badan keton yang dapat dideteksi dalam urin hanya terdiri atas asam asetoasetat dan aseton, sedangkan sebagian besar badan keton yang dihasilkan oleh tubuh adalah betahidroksibutirat. Sehingga pada kondisi tersebut dibutuhkan pemeriksaan yang lain yaitu pemeriksaan keton dalam darah.
Semoga bermanfaat
Sumber:
Lafell L. 1999. Ketone Bodies: a Review of Physiology, Pathophysiology and Application of Monitoring to Diabetes. Diabetes Metab Res Rev; 15: 412-426.
Strasinger S and Di Lorenzo MS. 2008. Urinalysis and Body Fluid 5th edition. FA Davis Company. Philadelphia. 64-65.
Leave a Reply