Melanjutkan tulisan sebelumnya , dari alur diagnosis HIV terbaru dari Kemenkes dapat kita lihat perbedaan interpretasi antar generasi Rapid Diagnostic Test (RDT) HIV. Perbedaannya adalah pada A1(+), A2(-) atau A1(-), A2(+):
- Jika A1 RDT generasi 3 dilaporkan sebagai negatif.
- Jika A1 RDT generasi 4 dilaporkan sebagai inkonklusif

Lantas apa perbedaan uji HIV masing-masing generasi?
Uji HIV dibedakan dengan sebutan “generasi” dan makin besar angkanya makin baru teknologi pemeriksaannya. Pengembangan teknologi uji HIV adalah untuk meningkatkan sensitivitas dan spesifisitas serta membantu diagnosis pada periode jendela (window period). Dengan makin cepatnya diagnosis, diharapkan tata laksana infeksi HIV dapat dilaksanakan lebih dini.
Uji HIV yang saat ini digunakan dapat dibagi menjadi 3 generasi:
- Uji HIV generasi 2: deteksi IgG anti-HIV-1/2; dapat mendeteksi HIV mulai 28 hari setelah paparan
- Uji HIV generasi 3: deteksi IgM dan IgG anti-HIV-1/2; dapat mendeteksi HIV mulai 21 hari setelah paparan
- Uji HIV generasi 4: deteksi IgM dan IgG anti-HIV-1/2 serta antigen p24 HIV-1; dapat mendeteksi HIV mulai 14 hari sebelum paparan.

Keuntungan menggunakan RDT HIV generasi 4
Dapat dilihat dari poin di atas jika RDT HIV generasi 4 adalah satu-satunya RDT yang dapat mendeteksi antigen p24 HIV-1. Dengan deteksi antigen p24 HIV-1 diharapkan infeksi akut HIV-1 dapat segera dideteksi sehingga mencegah hasil negatif palsu pada pasien yang baru saja terinfeksi HIV.
Keterbatasan RDT HIV generasi 4
RDT HIV generasi 4 hanya dapat mendeteksi antigen p24 HIV-1, tidak dengan antigen p24 HIV-2, sehingga tidak dapat mendeteksi pasien dengan infeksi akut HIV-2.
Sebagian besar uji HIV generasi 4 saat ini menggunakan metode Enzyme Immunoassay (EIA), sedangkan pilihan merk RDT masih terbatas, salah satunya adalah Alere Determine™ HIV-1/2 Ag/Ab Combo.

Semoga bermanfaat
Sumber:
HIV Rapid Diagnostic Tests For Self-Testing 3rd Ed.
Daskalakis. 2011. HIV Diagnostic Testing: Evolving Technology and Testing Strategies
KOMENTAR TERBARU