Pemeriksaan viral load penting dalam tata laksana pasien dengan HIV/AIDS. Pemeriksaan ini dilakukan pada saat awal mulai terapi ARV, pada saat terapi untuk monitoring, jika curiga ada resistensi ARV, membantu diagnosis pada bayi, dan pada pasangan serodiskordan (salah satu pasangan terinfeksi HIV). Sayangnya sebagian besar kota dan kabupaten di Indonesia tidak memiliki fasilitas pemeriksaan viral load, karena alatnya yang mahal dan pengerjaannya yang kompleks. Untuk itu, tiap pusat layanan kesehatan harus memiliki RS atau laboratorium rujukan untuk merujuk pemeriksaan viral load.
Berikut daftar RS atau laboratorium rujukan pemeriksaan viral load HIV
- DKI Jakarta: RS Kanker Dharmais, RSUD Tarakan, RSUP Fatmawati, RSCM, RS Suliati Saroso
- Jawa Barat: RS Hasan Sadikin
- Jawa Tengah: RS Kariadi
- Jogjakarta: RS Sardjito
- Jawa Timur: RS Dr. Soetomo
- Sumatera Utara: RS Adam Malik
- Sumatera Barat: RS M. Jamil
- Sumatera Selatan: BBLK Palembang
- Lampung: RS Abdul Moeloek, BLK Lampung
- Kep. Riau: RSUD Tanjung Pinang
- Bali: RSUP Sanglah, BLK Bali
- NTT: RS Prof. Dr. W.Z Yohanes
- Kalimantan Barat: RS Soedarso
- Kalimantan Timur: RS A.W. Syahranie
- Sulawesi Utara: RS Kandauw
- Sulawesi Selatan: BBLK Makassar
- Papua: BLK Jayapura, RSUD Timika
- Papua Barat: RSUD Sorong
- Banten: RSU Serang
Penggunaan TCM untuk viral load HIV
Tez Cepat Molekuler (TCM) TB dapat digunakan bersama dengan pemeriksaan TCM HIV. Saat ini yang sudah digunakan di 10 provinsi:
- Kepulauan Riau
- Riau
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Maluku
Semoga bermanfaat
Sumber: Kemenkes
January 15, 2021 7:25 am
informasi/berita bermutu terima kasih. terus update ya.