Pentingnya Sistem Informasi Laboratorium

, , 1 Comment

Laboratorium dikatakan bermutu jika data hasil pemeriksaan laboratorium tersebut dapat memuaskan pelanggan dengan tetap memperhatikan aspek teknis, sehingga ketelitian dan ketepatan hasil yang tinggi dapat dicapai. Data ini harus didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat dilakukan penelusuran dan memiliki kekuatan di bidang ilmiah dan hukum. Hal ini membutuhkan integrasi seluruh tahapan proses di laboratorium mulai dari perencanaan, pengambilan spesimen, penanganan, pemeriksaan, kontrol kualitas, sampai pengeluaran hasil ke pelanggan melalui suatu sistem informasi. Jika suatu laboratorium tidak menggunakan sistem informasi dalam menjalankan suatu proses. Berapa banyak kemungkinan human error yang bisa terjadi dan mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium yang berdampak terhadap keselamatan pasien. Untuk itulah diperlukan suatu sistem yang dapat mengurangi terjadinya kesalahan manusia dalam proses pemeriksaan di laboratorium.
Posisi sistem informasi laboratorium terhadap SIMRS
Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kriteria dari sistem informasi antara lain fleksibel, efektif dan efisien. Sistem informasi laboratorium yaitu adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan mempertahankan, mengolah mengambil dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium tentang kegiatan pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen. Kegiatan dimulai dari preanalitik, analitik dan paska analitik.
Tahapan proses pada laboratorium (sumber: HCLab Sysmex)
Komponen dari sistem informasi laboratorium  terdiri atas:
  1. Perangkat keras (CPU, monitor, keyboard, printer, barcode reader, dll)
  2. Perangkat lunak (aplikasi yang membantu pengolahan data, contoh: aplikasi LIS)
  3. Database (kumpulan data yang disimpan dalam server)
  4. Jaringan
  5. Prosedur
  6. Pengguna (dokter, ATLM, admin laboratorium)

 

Contoh aplikasi LIS (HCLab Sysmex)

 

Manfaat yang dapat langsung dirasakan dari penggunaan sistem informasi laboratorium di antaranya:
  1. Pada pemeriksaan dalam jumlah besar maka bila tidak dibantu sistem informasi maka akan
    terjadi keterlambatan penyerahan hasil, sehingga berpotensi mengurangi angka kepuasan pelanggan
  2. Dapat mengurangi angka terjadinya kesalahan akibat human error, terutama pada pemeriksaan jumlah besar
  3. Pada pemeriksaan yang sedikit akan dapat diatur agar terjadi efisiensi
  4. Sistem informasi dapat mempermudah arus informasi yang diperlukan
Sistem Informasi Laboratorium terdiri dari :
  • Input
    • Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan
    • Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis
    • Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi pelayanan laboratorium
    • Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis
    • Buku pencatatan pemakaian reagen
    • Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan non klinis.
  • Proses
    • Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data pemeriksaan
    • Perhitungan biaya pemeriksaan
    • Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per hari
    • Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
    • Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta perhitungan angka pencapaian target pendapatan.
  • Output
    • Informasi mengenai biaya pemeriksaan
    • Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis
    • Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium
    • Laporan statistik hasil pemeriksaan
    • Laporan keuangan
    • Laporan pemakaian reagen
    • Laporan pengguna layanan (pelanggan)

 

Contoh laporan pada aplikasi sistem informasi Khanza (yaski.or.id)

 

Sistem informasi laboratorium juga dapat menjadi alat yang efektif bagi manajemen dalam proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
  • Proses Perencanaan: data dari sistem informasi laboratorium dapat digunakan sebagai dasar dalam merencanakan operasional laboratorium dalam jangka pendek dan jangka panjang, contohnya jumlah pemesanan reagen untuk selanjutnya, rencana penambaham item pemeriksaan, dan rencana pelatihan SDM laboratorium.
  • Proses pengendalian: laporan output pada sistem informasi laboratorium dapat digunakan sebagai dasar tindakan pengendalian untuk kegiatan mendatang, contohnya laporan angka kepuasan pelanggan pada waktu tunggu hasil pemeriksaan.
  • Proses pengambilan keputusan: sistem informasi laboratorium berperan dalam penelusuran masalah, desain pemeecahan masalah, dan pemilihan tindakan pemecahan masalah.

Semoga bermanfaat.

Sumber:

Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium. Kemenkes 2017