Transfusi darah adalah salah satu bentuk terapi medik yang memiliki risiko penyulit terbesar baik dalam waktu pendek (reaksi transfusi), dalam waktu menengah (risiko penyakit ) dan waktu panjang (reaksi imunologis). Berikut berbagai macam JANGAN (larangan) yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan transfusi darah:
- Jangan merencanakan transfusi kecuali benar-benar yakin manfaatnya lebih besar dibandingkan risikonya
- Jangan melakukan transfusi pada setiap anemia, jika ada cara lain untuk menaikkan kekurangan komponen darahnya (suplementasi besi, asam folat, dan/atau vitamin B12)
- Jangan berpatokan pada kadar Hb pasien semata
- Jangan melakukan transfusi jika tidak ada tanda-tanda peningkatan kebutuhan oksigen (laju napas meningkat, denyut nadi meningkat) dan sistem jantung vaskuler dapat mengkompensasi
- Jangan lupakan persetujuan tindakan medis atau informed consent. Ada agama atau kepercayaan yang menolak transfusi darah, seperti saksi Yehova.
- Jangan sampai salah pasien. Kesalahan bisa terjadi baik pada identifikasi resipien (pasien) maupun identifikasi kantong darah
- Jangan melakukan transfusi pada malam hari, kecuali darurat
- Jangan menambahkan obat-obatan ke dalam kantong darah
- Jangan memberikan obat-obatan pada selang atau aliran yang sama dengan komponen darah
- Jangan melabel tabung vakutainer sebelum flebotomi
- Jangan ambil kantong darah sekaligus banyak jika tidak segera semua ditransfusikan. Ambil satu unit ditransfusikan, bila darah hampir habis, ambil unit yang lain di UTD atau BDRS
- Jangan meletakkan PRC di meja jika belum ada rencana digunakan. Letakkan di lemari es pada suhu 2-4oC
- Jangan meletakkan TC di lemari es, karena dapat menurunkan fungsi trombosit
- Jangan mencampur darah dengan barang lain dalam penyimpanan
- Jangan menghangatkan kantong darah, kecuali pada transfusi masif.
- Jangan menghangatkan kantong darah dengan air panas. Hangatkan menggunakan blood warmer
- Jangan menggunakan infus set, gunakan blood set atau transfusion set.
- Jangan tinggalkan pasien pada 15 menit pertama dan evaluasi tanda-tanda vital untuk melihat gejala dan tanda reaksi transfusi
- Jangan lanjutkan transfusi jika terjadi reaksi transfusi
- Jangan biarkan satu transfusi set digunakan lebih dari 12 jam. Satu transfusi set maksimal untuk 4 unit darah dan harus diganti setiap 12 jam
Semoga bermanfaat
Sumber:
- Clinical Use of Blood
- Clinical Transfusion Practice
Leave a Reply