Terhindar Dari Kanker Leher Rahim (Ca Cervix)

, , 13 Comments

Kebetulan ketika kemarin saya mampir untuk mengurus rujukan ASKES di RSSA, mengambil beberapa brosur yang menurut saya cukup bermanfaat untuk dibaca. Salah satunya adalah tentang kanker leher rahim. Saya ketik ulang secara singkat agar dapat dibaca oleh yang tidak mendapat brosurnya.

Kanker leher rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim (serviks). Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.

Penyebab

Penyebab terjadinya belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks :

  1. HPV (Human Papilloma Virus)
  2. Merokok
  3. Melakukan hubungan seksual pertama pada usia dini
  4. Berganti-ganti pasangan hubungan seksual
  5. Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan, atau pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks
  6. Pemakaian DES (dietilstilbestrol)
  7. Gangguan sistem kekebalan tubuh
  8. Pemakaian pil kontrasepsi/KB
  9. Infeksi Herpes Genitalis dan Klamidia menahun
  10. Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan Pap’s Smear secara rutin)

Gejala

Pada keadaan prekanker, gejala dan perubahan tidak terdeteksi kecuali jika dilakukan pemeriksaan panggul dan Pap’s Smear.

Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang tidak normal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala sebagai berikut :

  • Perdarahan pada vagina yang tidak normal terutama di antara 2 menstruasi, setelah hubungan seksual, dan menopause
  • Menstruasi yang tidak normal (waktu lebih lama dan darah lebih banyak)
  • Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink atau coklat, mengandung darah atau hitam, serta berbau busuk

Gejala dari kanker serviks stadium lanjut :

  • Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, dan sering kelelahan
  • Nyeri panggul, punggung, atau tungkai
  • Keluar air seni atau tinja dari vagina
  • Adanya patah tulang

Diagnosa

1. Pap’s Smear

Pap’s smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus secara akurat dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Setiap wanita yang telah aktif secara seksual atau usianya telah mencapai 18 tahun, sebaiknya menjalani pap’s smerar secara teratur yaitu setiap tahun. Jika selama 3 kali pemeriksaan berturut-turut menunjukkan hasil yang normal, Pap’s smear bias dilakukan 1x/2-3 tahun.

2. Biopsi (pengambilan jaringan)

Dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks atau jika pada Pap’s smear menunjukkan suatu kanker.

3. Kolposkopi

Pemeriksaan serviks dengan bantuan lensa pembesar.

4. Tes Schiller

Serviks diolesi dengan larutan yodium, sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang tidak normal warnanya menjadi putih atau kuning.

Pengobatan

Tergantung pada lokasi dan ukuran tumor, stadium penyakit, usia, keadaan umum penderita dan rencana penderita untuk hamil lagi.

1. Pembedahan (operasi)

Operasi pada kanker yang masih terbatas pada lapisan serviks paling luar, seluruh kanker biasanya dapat diangkat dengan pembedahan. Jika pasien tidak memiliki rencana untuk hamil lagi, dianjurkan untuk menjalani pengangkatan rahim (Histerektomi). Pada kanker invasive dilakukan Histerektomi , pengangkatan jaringan di sekitarnya, dan kelenjar getah bening.

2. Radioterapi (terapi penyinaran)

Dilakukan untuk merusak sel kanker dan efektif pada kanker invasive yang masih terbatas pada daerah panggul.

3. Kemoterapi

Dianjurkan pada kanker yang telah menyebar ke luar panggul. Selain membunuh sel kanker, juga menyebabkan kerusakan pada sel yang sehat sehingga sering menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan.

4. Terapi Biologis

Penggunaan zat-zat untuk memperbaiki system kekebalan tubuh dalam melawan penyakit.

Pencegahan

  1. Mencegah infeksi HPV
  2. Melakukan Pap’s smear secara teratur
  3. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum usia 18 tahun
  4. Tidak berganti-ganti pasangan seksual
  5. Berhenti merokok.

Mengenai Pap’s Smear yang lebih lengkap, saya posting pada tulisan selanjutnya.

Semoga bermanfaat..

Dikutip dari brosur  ASKES

 

13 Responses

Leave a Reply