Gagal ginjal kronis (GGK) adalah penurunan semua fungsi ginjal secara bertahap, diikuti penimbunan sisa metabolisme protein dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pemeriksaan laboratorium sangat penting perannya dalam penatalaksanaan GGK. Tujuannya yaitu memantapkan diagnosis GGK dan menentukan derajat, membedakan proses akut vs kronis, dan identifikasi penyebab.
Untuk memantapkan diagnosis GGK dan menentukan derajatnya, maka perlu pemeriksaan GFR (Glomerular Filtration Rate). Standar baku emas dari pemeriksaan GFR adalah dengan memeriksa kreatinin urin dalam 24 jam. Namun banyak hambatan dalam pengerjaannya karena harus mengumpulkan urin dalam 24 jam penuh. Sehingga digunakan pemeriksaan kliren kreatinin menggunakan ureum dan kreatinin serum. Pemeriksaan klirens kreatinin ini hampir mendekati nilai GFR. Dalam hal ini dapat digunakan rumus Cockcroft-Gault.
Rumus Cockroft-Gault (Fauci et al, 2009)
Klasifikasi GGK (Fauci et al, 2009)
Pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk memastikan adanya kerusakan target organ adalah urin rutin untuk melihat albuminuria, elektrolit untuk melihat adanya hipokalsemia, dan darah rutin untuk anemianya.
Membedakan proses akut vs kronis
- Darah lengkap : pada GGK biasanya terjadi anemia sedang normositik normokromik, sedangkan pada GGA tidak ada anemia.
- Urin lengkap : pada GGK terjadi albuminuria berat, sedangkan GGA albuminuria sedang dan ditemukan adanya silinder epitel tubulus.
- Analisa Gas Darah : pada GGK terjadi asidosis metabolik terkompensasi karena prosesnya telah lama, sedangkan pada GGA tidak mampu melakukan kompensasi.
- Elektrolit : pada GGK telah terjadi kerusakan target organ sehingga terjadi hipokalsemia, sedangkan pada GGA tidak terjadi hipokalsemia.
Penyebab dibagi menjadi prerenal, renal, dan post renal.
- Renal : albuminuria > 2+, atau 1+ pada pasien DM dan hipertensi, untuk memastikan perlu pemeriksaan GDP/GD 2 jamPP, dan funduskopi.
- Post renal : hematuria sedang-berat yang disebabkan karena batu atau tumor, untuk itu perlu dilakukan USG abdomen. Kultur urin dilakukan apabila ada kecurigaan infeksi.
- Prerenal : sangat jarang, apabila pemeriksaan tidak mengarah penyebab renal maupun post renal kemungkinan disebabkan karena prerenal.
Semoga bermanfaat
Sumber: Harrison’s Principle of Internal Medicine dan Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
KOMENTAR TERBARU