Print out pemeriksaan darah lengkap yang berasal dari mesin otomatis biasanya disertakan di lembar kedua setelah pengetikan hasil darah lengkap. Sayang sekali print out ini seringkali diabaikan dengan hanya berfokus pada angka-angka yang sudah diketik ulang. Padahal dari print out ini kita bisa mendapatkan informasi yang jauh lebih banyak dibandingkan hanya melihat angka kadar Hb, leukosit, dan trombosit saja. Pada tulisan ini saya menggunakan print out dari mesin Sysmex XT2000i dan XT4000i.
Print out yang biasa diterima biasanya berupa deretan angka dengan beberapa grafik di sebelahnya. Grafik atau yang biasa disebut scattergram inilah yang ternyata dapat membantu kita dalam membaca suatu hasil DL. Berikut salah satu contoh hasil print outnya.
Bisa dilihat pada sisi kiri merupakan parameter yang biasanya diketik ulang menjadi halaman pertama, sedangkan di sisi kanan adalah grafik scattergramnya.
Gambar di atas menunjukkan sebaran normal jenis leukosit pada sampel darah yang diperiksa. Bisa kita lihat letak masing-masing jenis leukosit pada grafik. Semakin besar jumlah sebarannya menunjukkan jumlah masing-masing jenis tersebut semakin banyak, dan sebaliknya. Contohnya gambar scattergram pada pasien Leukemia Mielositik Kronis di bawah ini. Bisa kita lihat sebaran leukosit, neutrofil, dan basofil pada grafik meningkat menunjukkan jumlahnya yang meningkat.
Sedangkan contoh di bawah ini merupakan scattergram dari pasien dengan riwayat perdarahan dan pansitopenia. Bisa kita lihat sebaran leukositnya sedikit. Setelah dilakukan pemeriksaan aspirasi sumsum tulang, diketahui pasien menderita anemia aplastik.
Pada grafik leukosit juga bisa ditemui gambaran sebaran berwarna abu-abu seperti pada gambar di bawah. Gambar ini diambil dari hasil scattergram penderita leukemia mieloblastik akut dengan jumlah leukosit 95.960/µL. Gambaran abu-abu ini seringkali ditemui pada penderita leukemia akut, leukemia mielositik kronis, dan thalassemia.
Semoga bermanfaat
Leave a Reply