Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang penularannya melalui percikan bahan infeksius (airborne infection) sehingga diperlukan fasilitas pelayanan laboratorium yang sesuai
standar. Oleh karena itu, setiap laboratorium TB yang memberikan pelayanan pemeriksaan TB secara mikroskopis, biakan, uji kepekaan, biomolekuler harus memenuhi ketentuan standar.
Untuk memenuhi ketentuan standar ini diperlukan manajemen laboratorium yang baik untuk mendukung kinerja penanggulangan TB, sehingga laboratorium selalu terjamin mutunya. Manajemen laboratorium TB meliputi beberapa aspek yaitu; organisasi pelayanan, sumber daya, kegiatan, pemantapan mutu, keamanan dan kebersihan, monitoring dan evaluasi.
Berikut beberapa literatur yang dapat dijadikan acuan dalam pelayanan laboratorium TB:
1. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
berisi manajemen laboratorium meliputi organisasi pelayanan, sumber daya, kegiatan, pemantapan mutu, keamanan dan kebersihan, monitoring dan evaluasi.
2. STANDAR PELAYANAN LABORATORIUM TUBERKULOSIS, KEMENKES RI 2015
berisi standar umum pelayanan laboratorium TB; standar pelayanan laboratorium mikroskopis; standar pelayanan laboratorium biakan dan uji kepekaan, baik metode padat maupun cair; serta standar pelayanan laboratorium biomolekuler dan pemeriksaan lain,
seperti pemeriksaan antibodi dan interferon.
3. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS TB
berisi berbagai instruksi kerja yang dapat dijadikan acuan dalam membuat SPO/SOP pemeriksaan TB, diantaranya adalah: instruksi kerja pengumpulan dahak, pemberian identitas sediaan, pemeriksaan mikroskopis, pemantapan mutu internal, pencatatan pelaporan, pengelolaan limbah lab TB, dan pemeliharaan mikroskopis.
4. PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA LABORATORIUM TUBERKULOSIS KEMENKES, 2015
berisi manajemen K3 dalam laboratorium TB, diantaranya adalah manajemen keamanan kerja, penilaian risiko lab TB, pengelolaan limbah, dan rencana kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
5. PEDOMAN NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS, KEMENKES 2014
berisi pelayanan laboratorium TB secara umum
6. PETUNJUK TEKNIS PELAYANAN TUBERKULOSIS BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) KEMENKES, 2015
berisi terutama alur rujukan diagnosis dan spesimen TB
7. PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TERPADU PENGENDALIAN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT KEMENKES 2014
berisi tentang penegakan diagnosis TB MDR, pemeriksaan laboratorium TB MDR, dan evaluasi kemajuan pengobatan.
Semoga bermanfaat
Leave a Reply