Hasil dari pemeriksaan laboratorium klinik bisa berupa hasil pasien atau hasil QC. Hasil ini bisa berupa angka (kuantitatif), semi kuantitatif, dan kualitatif (hanya positif dan negatif). Jadi apakah QC itu? QC (quality control) atau kontrol kualitas pada laboratorium klinik adalah proses statistika yang digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi proses analitik suatu pemeriksaan.
Hasil QC digunakan untuk memvalidasi apakah alat yang digunakan untuk memeriksa sampel pasien bekerja baik sesuai dengan spesifikasinya dan menghasilkan hasil laboratorium pasien yang dapat dipercaya. Begitu sistem alat sudah divalidasi, maka hasil yang dikeluarkan bisa digunakan oleh klinisi untuk tata laksana pasien, baik itu diagnosis, monitoring terapi, prognosis, atau rencana terapi selanjutnya.
Praktik laboratorium yang baik membutuhkan pengerjaan QC masing-masing pemeriksaan setidaknya tiap hari satu kali. Data hasil QC harian ini dimasukkan ke dalam database, dibuat dalam bentuk grafik, dan digunakan untuk memvalidasi sistem alat setiap hari.
Bahan atau produk QC
Bahan QC idealnya dibuat dari cairan tubuh manusia, sebagian besar adalah serum, yang kadar analitnya sudah diketahui. Sediaannya bisa berbentuk cair atau lyophilized dan diperiksa dengan cara seperti pemeriksaan sampel pasien. Berdasarkan nilainya, kontrol bisa dibagi menjadi 2, yaitu:
- Kontrol normal: kadar analit dalam rentang normal
- Kontrol abnormal: kadar analit dibawah atau diatas rentang normal
Contoh Penggunaan QC pada pemeriksaan Kalium pasien
Gambar di atas ini menunjukkan tabel dengan empat kolom, yaitu kolom tanggal, nilai QC normal, nilai QC abnormal (QC high), dan hasil pasien. Kolom dengan tanda angka 1 dan 2 berwarna merah menunjukkan hasil QC harian dimana rentang QC normal (1) harus di antara 3,7-4,3 dan QC abnormal (2) harus di antara 6,7-7,3. Dapat kita lihat bahwa QC normal harian mulai tanggal 1-7 November semuanya masuk rentang, sedangkan QC abnormal mulai tanggal 1-6 November juga masuk rentang.
Pada QC abnormal tanggal 7 November (angka 3 hijau) menunjukkan adanya hasil QC abnormal harian yang berada di luar rentang. Ini menunjukkan adanya kesalahan pada proses pemeriksaan yang menyebabkan hasil pasien yang dikeluarkan alat tidak reliabel dan tidak boleh dikeluarkan hasilnya terutama pada hasil pasien yang tinggi.
Kesalahan pada suatu proses pemeriksaan bisa terjadi baik kesalahan sistematik (systematic error) maupun kesalahan acak (random error). Perbedaan dari kedua kesalahan ini akan dibahas pada tulisan mendatang.
Untuk bahan bacaan, buku Basic Lessons in Laboratory Quality Control bisa didownload melalui halaman >download<
Semoga bermanfaat.
Sumber:
Cooper G. 2008. Basic Lessons in Laboratory Quality Control; QC Workbook. Bio-Rad Laboratories, Inc. Quality Systems Division.
KOMENTAR TERBARU