Pemeriksaan Procalcitonin dalam Tatalaksana Sepsis

, , Leave a comment

Sepsis adalah respon peradangan sistemik terhadap infeksi, dimana kuman atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah yang ditandai oleh perubahan suhu tubuh, jumlah lekosit, peningkatan nadi dan nafas. Kasus sepsis merupakan penyebab kematian terbanyak diruang intensif dengan angka kematian sekitar 20-40% dan mencapai lebih dari 60% pada kasus syok septik. Sumber infeksi pada sepsis sebagian besar disebabkan oleh bakteri gram negatif (60 – 70%) dan bakteri gram positif (20 – 40%).

Struktur asam amino procalcitonin (dari Le Moullec et al, 1984)

Procalcitonin (PCT) diproduksi oleh sel C kelenjar tiroid sebagai prekursor peptida dari hormon calcitonin. PCT merupakan salah satu penanda protein fase akut yang memiliki sensitifitas dan spesifisitas lebih besar dalam prognosis sepsis dibandingkan dengan CRP. Pada berbagai penelitian menunjukkan bahwa PCT merupakan penanda spesifik untuk infeksi bakteri yang berat, dimana pada kasus nfeksi bakteri berat atau sepsis akan terjadi peningkatan prekursor protein, juga fragmen PCT. Sintesis PCT yang dirangsang oleh peradangan saat ini belum diketahui dengan jelas, kemungkinan karena adanya produksi dari sel neuroendokrin di usus dan paru.

Ketika ada kuman patogen yang masuk dalam darah (contohnya LPS dari bakteri gram negatif) terjadi peningkatan PCTdalam waktu 2 jam, kemudian meningkat 6-8 jam dan mencapai puncaknya dalam waktu ± 12 jam. Setelah 2 – 3 hari kadar prokalsitonin akan kembali normal dengan waktu paruh 25 – 30 jam.

Interpretasi kadar PCT:

  • Kadar PCT pd orang sehat tidak terdeteksi (< 0,1 ng/ml)
  • PCT < 0,5 ng/ml : Kemungkinan besar bukan suatu infeksi sistemik, Kemungkinan suatu infeksi bakterial lokal, atau px terlalu awal harus diulang 6 – 24 jam kemudian.
  • PCT 0,5-2 ng/ml : Kemungkinan suatu infeksi sistemik, pasien harus diawasi ketat secara klinis, dan pengulangan pemeriksaan dlm waktu 6 – 24 jam
  • PCT 2-10 ng/ml : Kemungkinan besar suatu infeksi sistemik, resiko tinggi untuk menjadi infeksi sistemik yang berat
  • PCT >10 ng/ml : biasa ditemukan pada sepsis berat dan syok septik

 

PCT memiliki nilai diagnostik dalam kasus infeksi bakteri dan sepsis yaitu untuk membantu diagnosis awal infeksi bakterial pada pasien kritis, terutama karena kultur darah kadang memerlukan waktu yang lama dan hasilnya sering negatif, sehingga dapat mencegah komplikasi berat. PCT juga digunakan dalam mengevaluasi pemberian antibiotik pada pasien sepsis, apakah antibiotik tetap dilanjutkan atau sudah bisa dihentikan. Perlu diingat bahwa penggunaan PCT dalam tatalaksana sepsis ini tetap digunakan dengan memperhatikan temuan klinis dan laboratorium yang lain.

Monitoring kadar procalcitonin dalam terapi antibiotik (dari biomerieux diagnostic)

 

Semoga bermanfaat.

 

Leave a Reply