Memeriksa Tanda Kerusakan Komponen Darah sebelum Transfusi

, , Leave a comment

Ketika kantong darah tiba di ruang perawatan atau OK, dokter atau perawat harus memeriksa apakah ada tanda-tanda perubahan atau kerusakan komponen darah. Langkah ini juga harus dikerjakan saat darah akan ditransfusikan pada kantong darah yang tidak segera ditransfusikan.

Tanda-tanda kerusakan kantong darah (WHO)

 

Tanda-tanda apa saja yang perlu diperiksa di kantong darah?

  1. Setiap tanda hemolisis pada plasma menandakan darah telah terkontaminasi, disimpan pada suhu terlalu dingin atau terlalu hangat
  2. Setiap tanda hemolisis pada garis “semu” antara eritrosit dengan plasma

    Hemolisis pada kantong PRC (diambil dari Canadian Blood Services)
  3. Setiap tanda kontaminasi, seperti perubahan warna eritrosit menjadi lebih gelap atau ungu kehitaman

    Paling kiri kantong normal, 2 lainnya kantong terkontaminasi bakteri. Dapat dilihat warna darah lebih gelap (diambil dari Stefanetti et al, 2016)
  4. Setiap bekuan, menunjukkan darah tidak dicampur dengan antikoagulan secara adekuat pada saat donor atau kemungkinan ada kontaminasi bakteri yang mengkonsumsi sitrat (antikoagulan pada kantong)
    Agregat pada kantong darah WB (diambil dari Sachdev et al, 2011)

    Bekuan pada kantong PRC (diambil dari Canadian Blood Services)
  5. Setiap tanda kebocoran kantong atau kantong sudah terbuka

 

Setiap tanda di atas dapat menyebabkan reaksi transfusi berat bahkan fatal sehingga jangan memberikan transfusi jika kantong darah terlihat rusak atau ada perubahan atau mungkin sudah keluar dari lemari es lebih dari 30 menit. Segera berkomunikasi dengan bank darah apakah darah masih bisa digunakan atau harus dikembalikan beserta dokumennya.

Semoga bermanfaat.

Sumber:

WHO The Clinical Use of Blood

 

Leave a Reply