Sferositosis herediter atau hereditary spherocytosis (HS) merupakan penyakit bawaan anemia hemolitik dimana terdapat defisiensi protein sitoskeleton membran yang menyebabkan kelainan membran eritrosit. Mutasi genetik adalah penyebab utama kelainan membran pada HS, dengan mutasi yang paling sering pada protein ankyrin, band 3, spectrin, atau band 2. Ciri khas HS adalah bentuk sel darah merah yang bulat padat dan kecil (sferis) dengan fisik yang kaku, tidak fleksibel, dan tidak mudah berubah bentuk sehingga mudah terperangkap di limpa. Eritrosit berbentuk sferosit di limpa mengalami fagositosis dan perusakan oleh sel reticulum endothelial (RE) yang menyebabkan hemolisis ekstravaskuler.
Manifestasi klinis HS menunjukkan tanda adanya hemolisis ekstravaskuler kronis, di antaranya:
- anemia ringan sampai sedang
- HS bisa tanpa gejala mulai usia neonatus sampai dewasa, karena masih bisa dikompensasi oleh peningkatan aktivitas pembentukan eritrosit di sumsum tulang
- riwayat keluarga dengan penyakit yang sama, 75% kasus merupakan penyakit bawaan autosomal dominan
- jaundice (sakit kuning) merupakan tanda klinis yang sering ditemui, yang bisa dipicu oleh infeksi, kelelahan, dan kehamilan
- splenomegali terjadi karena peningkatan fagositosis dari sel darah merah sferosit
- batu empedu terjadi karena turnover heme yang tinggi
- krisis aplastik kadang bisa terjadi pada infeksi parvovirus akut
Gambaran laboratorium HS:
- Hb turun sesuai dengan derajat hemolisis
- Indeks eritrosit: MCV normal atau turun, MCHC meningkat, RDW meningkat
- Gambaran eritrosit didominasi sferosit pada apusan darah tepi
- Leukosit bisa normal atau meningkat
- Trombosit normal
- Retikulosit meningkat, ditandai polikomasi pada apusan darah tepi
- Direct Coomb’s test negatif (membedakan dengan AIHA)
- Bilirubin meningkat, terutama bilirubin indirek
- Urobilinogen urin positif
- Haptoglobin serum turun
- Osmotic fragility test (OFT) meningkat
- Gambaran sumsum tulang hiperseluler dengan didominasi peningkatan aktivitas eritropoiesis
Klasifikasi HS
Semoga bermanfaat
Sumber:
Essential in Hematology and Clinical Pathology, 2012
Leave a Reply