Sel blast pada leukemia limfoblastik akut (ALL) biasanya dikenali dengan ukurannya yang kecil sampai sedang, rasio inti:sitoplasma tinggi (sitoplasma sempit), kromatin inti padat, anak inti kurang tampak, dan sitoplasma agak basofilik. Secara morfologi menurut kriteria FAB, ALL dibagi menjadi tiga: ALL L1, L2, dan L3. Perbedaan masing-masing tipe ini dinilai dari kromatin inti, anak inti,rasio inti:sitoplasma, dan bentuk inti dari sel blast. Antara ALL-L1 dan L2 dalam beberapa kasus seringkali overlap, sehingga bisa membuat kita kesulitan dalam menentukan apa tipe dari ALLnya. Sedangkan ALL-L3 secara morfologi lebih khas dan mudah dibedakan dari kedua tipe ALL yang lain. Terdapat sistem skor FAB (Bennet et al., 1981) yang dapat membantu kita membedakan antara ALL-L1 dan L2.
Rasio inti:sitoplasma (N/C ratio)
N/C ratio tinggi: sitoplasma sempit (sekitar <20% luasan sel) atau malah tidak tampak sama sekali. N/C ratio rendah: sitoplasma >20% dari luasan sel
Nukleoli
Nukleoli kecil atau tidak tampak, biasanya samar susah dibedakan dengan kromatin inti di sekitarnya dan jumlahnya satu. Nukleoli prominen dengan ukuran besar, biasanya tampak kondensasi kromatin di tepi nukleoli, dan bisa berjumlah lebih dari satu.
Bentuk Inti
Bentuk teratur: bentuk inti bulat atau oval atau terdapat cleft sempit atau indentasi yang tidak mengubah bentuk inti secara keseluruhan. Bentuk ireguler: bentuk inti berlekuk seperti ginjal atau sangat tidak beraturan dengan lekukan lebar
Ukuran sel
Sel besar memiliki ukuran minimal dua kali limfosit kecil. Variasi ukuran yang heterogen dianggap bermakna jika >50% sel berukuran besar.
Keseluruhan skor dijumlah dengan kemungkinan total berkisar antara (-2) sampai 4. ALL-L1 jika skor 0,1, dan 2, sedangkan ALL-L2 jika skor -1, -2, -3, dan -4.
Semoga bermanfaat.
Leave a Reply