Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya – Laboratorium Sentral RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Selain MCV dan MCH yang umum dikenal klinisi sebagai indeks eritrosit, alat darah lengkap (DL) otomatis juga menghasilkan parameter RDW (red cell distribution width) yang menunjukkan variasi ukuran eritrosit yang setara dengan derajat anisositosis pada pemeriksaan mikroskopis. Nilai RDW berasal dari pengukuran histogram eritrosit yang dinyatakan berupa RDW-SD (satuan fL)
Normoblas adalah eritrosit berinti yang kurang dapat berubah bentuk jika dibandingkan dengan eritrosit matur dan jarang masuk ke sirkulasi. Adanya normoblas menunjukkan adanya kerusakan sawar sumsum tulang atau teraktivasinya hematopoiesis ekstrameduler. Mengidentifikasi normoblas di darah tepi sangat penting karena selain bisa menjadi tanda yang buruk bagi pasien, juga menimbulkan permasalahan
Evaluasi apusan darah tepi (EADT) adalah satu pemeriksaan hematologi dasar yang penting untuk penapisan, diagnosis, dan pemantauan perjalanan penyakit dan respon terapi. EADT memiliki nilai yang sangat besar untuk diagnosis berbagai penyakit darah baik primer maupun sekunder karena penyakit lain. Walaupun merupakan pemeriksaan manual, peran EADT masih belum bisa digantikan
Komplikasi pada thalassemia dapat terjadi akibat penyakit dasarnya, akibat pengobatan, dan akibat terapi kelasi besi, sehingga pemantauan komplikasi yang terjadi perlu dilakukan terus-menerus. Komplikasi pengobatan akibat transfusi dapat terjadi penumpukan besi pada organ jantung (kardiomiopati), hemosiderosis hati, paru, dan organ endokrin. Untuk mencegah komplikasi ini diperlukan terapi kelasi besi yang
Badan inklusi eritrosit yang dianggap paling penting ada tiga, yaitu badan inklusi HbH pada thalassemia α, Heinz bodies pada penyakit haemoglobin tidak stabil (contoh pada defisiensi G6PD), dan badan inklusi rantai α pada thalassemia β mayor. Gambaran inklusi HbH pada eritrosit tampak setelah dilakukan pengecatan brilliant cresyl blue (BCB) dengan
Leukemia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh proliferasi ganas sel induk hematopoitik (SIH). Peristiwa ini terjadi karena adanya mutasi gen sebuah SIH yang kemudian berkembang biak membentuk sekelompok sel-sel leukemia. Beberapa perubahan genetik yang berperan dalam memicu timbulnya perubahan ke arah keganasan antara lain hilangnya fungsi gen penekan kanker. Perubahan
Hipersegmentasi netrofil merupakan gambaran yang tidak jarang ditemukan ketika kita melakukan evaluasi apusan darah tepi. Netrofil pada orang sehat memiliki lobus berjumlah 3-5, dan jarang ditemukan netrofil dengan lebih dari sama dengan 5 lobus. Hipersegmentasi netrofil ini termasuk ciri khas pada pasien dengan anemia megaloblastik, yang tidak ditemukan pada anemia
Gambaran inklusi bola golf (golf ball inclusions) pada sel darah merah tampak setelah dilakukan pengecatan BCB dengan inkubasi. Gambarannya berupa titik-titik bulat berwarna biru kehijauan baik di dalam maupun di keliling luar sel dengan pola seperti bola golf. Badan inklusi ini bisa dibedakan dari retikulosit yang berwarna lebih gelap dengan
Trombosit merupakan salah satu parameter pemeriksaan darah lengkap (DL) yang paling sering diperhatikan di berbagai kasus di Indonesia, terutama pada kasus demam berdarah. Hanya seringkali fokus interpretasi hanya pada parameter jumlah trombosit, padahal juga terdapat indeks trombosit yang juga memiliki makna klinis pada berbagai kasus yang sudah otomatis tersedia tanpa
Beberapa waktu yang lalu telah diterbitkan keputusan menteri kesehatan yaitu KMK RI no. HK.01.07/Menkes/90/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. Pedoman ini dibuat dengan tujuan sebagai pedoman dalam diagnosis dan tata laksana HIV di setiap strata fasilitas pelayanan kesehatan. Khusus untuk bidang patologi
![[Download] KMK RI no. HK.01.07/Menkes/90/2019 tentang PNPK Tatalaksana HIV](/content/images/uploads/2019/08/kmk-2019.jpg)