Panduan lengkap hematologi: interpretasi hasil darah lengkap, morfologi sel darah, gangguan hematologi, dan pemeriksaan hemostasis.
Badan inklusi eritrosit yang dianggap paling penting ada tiga, yaitu badan inklusi HbH pada thalassemia α, Heinz bodies pada penyakit haemoglobin tidak stabil (contoh pada defisiensi G6PD), dan badan inklusi rantai α pada thalassemia β mayor. Gambaran inklusi HbH pada eritrosit tampak setelah dilakukan pengecatan brilliant cresyl blue (BCB) dengan
Leukemia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh proliferasi ganas sel induk hematopoitik (SIH). Peristiwa ini terjadi karena adanya mutasi gen sebuah SIH yang kemudian berkembang biak membentuk sekelompok sel-sel leukemia. Beberapa perubahan genetik yang berperan dalam memicu timbulnya perubahan ke arah keganasan antara lain hilangnya fungsi gen penekan kanker. Perubahan
Hipersegmentasi netrofil merupakan gambaran yang tidak jarang ditemukan ketika kita melakukan evaluasi apusan darah tepi. Netrofil pada orang sehat memiliki lobus berjumlah 3-5, dan jarang ditemukan netrofil dengan lebih dari sama dengan 5 lobus. Hipersegmentasi netrofil ini termasuk ciri khas pada pasien dengan anemia megaloblastik, yang tidak ditemukan pada anemia
Gambaran inklusi bola golf (golf ball inclusions) pada sel darah merah tampak setelah dilakukan pengecatan BCB dengan inkubasi. Gambarannya berupa titik-titik bulat berwarna biru kehijauan baik di dalam maupun di keliling luar sel dengan pola seperti bola golf. Badan inklusi ini bisa dibedakan dari retikulosit yang berwarna lebih gelap dengan
Trombosit merupakan salah satu parameter pemeriksaan darah lengkap (DL) yang paling sering diperhatikan di berbagai kasus di Indonesia, terutama pada kasus demam berdarah. Hanya seringkali fokus interpretasi hanya pada parameter jumlah trombosit, padahal juga terdapat indeks trombosit yang juga memiliki makna klinis pada berbagai kasus yang sudah otomatis tersedia tanpa
Karakteristik promielosit normal: * 2-3x lebih besar dari eritrosit * rasio inti : sitoplasma besar (sitoplasma lebih lebar dibanding mieloblas) * inti bulat dengan kromatin imatur * terlihat anak inti tapi kurang prominen dibanding mieloblas * granula azurofilik pada sitoplasma Pada leukemia promielositik akut (APL atau AML-M3), sebagian besar promielosit (>50%) abnormal: * granula yang sangat
![[Download] Hemoglobinopathies: Current Practices for Screening, Confrmation and Follow-up](/content/images/uploads/2019/05/Picture1-1-e1558751159471.jpg)
Judul Buku: Hemoglobinopathies: Current Practices for Screening, Confirmation and Follow-up Pengarang: Association of Public Health Laboratories, US Penerbit: CDC Tahun: 2015 Isi: * Pendahuluan tentang hemoglobinopati * Riwayat penapisan hemoglobinopati * Metode penapisan dan diagnosis hemoglobinopati * Keuntungan, keterbatasan, dan strategi metode pemeriksaan * Algoritma diagnosis hemoglobinopati * Kontrol kualitas pemeriksaan * Follow up hemoglobinopati Buku ini
Megakariosit pada essential thrombocytemia (ET) memiliki ciri: * ukuran besar (10-30x lebih besar dari eritrost) * inti berbentuk seperti tanduk rusa (staghorn) dengan multilobus 6-10 * sitoplasma luas (rasio inti:sitoplasma rendah) berwarna ungu kebiruan * tidak ada nukleoli
Auer rod (batang auer rod) merupakan gambaran berbentuk seperti jarum atau garis berwarna merah yang dapat ditemukan pada sitoplasma mieloblas dan promielosit pada beberapa tipe leukemia. Auer rod terbentuk dari fusi abnormal granul azurofilik. Auer rod bisa ditemukan berupa satu garis atau multipel yang bertumpuk. Identifikasi auer rod sangat penting
Autoaglutinasi dan formasi rouleaux merupakan bentukan eritrosit yang sering ditemukan pada apusan darah tepi dengan berbagai penyebab, baik karena pembuatan preparat, penyakit peradangan, sampai keganasan. Kedua bentukan ini perlu dibedakan, karena jika ditemukan pada apusan darah tepi, memiliki peran yang cukup penting dalam menunjang diagnosis dan mengarahkan pemeriksaan lanjutan untuk
Sferositosis herediter atau hereditary spherocytosis (HS) merupakan penyakit bawaan anemia hemolitik dimana terdapat defisiensi protein sitoskeleton membran yang menyebabkan kelainan membran eritrosit. Mutasi genetik adalah penyebab utama kelainan membran pada HS, dengan mutasi yang paling sering pada protein ankyrin, band 3, spectrin, atau band 2. Ciri khas HS adalah bentuk