Hematologi

Gambaran Apusan Darah Tepi pada Mielofibrosis

Mielofibrosis adalah suatu kelainan dimana jaringan normal sumsum tulang digantikan oleh jaringan parut yang dapat menyebabkan kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi eritrosit, leukosit, dan trombosit. Mielofibrosis juga menyebabkan pembentukan sel darah di luar sumsum tulang (hematopoiesis ekstramedular) di limpa dan hati, sehingga dapat terjadi pembesaran kedua organ ini. Aspirasi sumsum

Hematologi

Sistem Skor untuk Membedakan ALL-L1 dan L2

Sel blast pada leukemia limfoblastik akut (ALL) biasanya dikenali dengan ukurannya yang kecil sampai sedang, rasio inti:sitoplasma tinggi (sitoplasma sempit), kromatin inti padat, anak inti kurang tampak, dan sitoplasma agak basofilik. Secara morfologi menurut kriteria FAB, ALL dibagi menjadi tiga: ALL L1, L2, dan L3. Perbedaan masing-masing tipe ini

Atlas

Juvenile Myelomonocytic Leukemia

* Juvenile myelomonocytic leukemia (JMML) merupakan kelainan mieloproliferatif ditandai produksi sel mielomonositik yang berlebihan * Insiden 1,2/1.000.000 penduduk di US * Sekitar 3% dari seluruh leukemia pada anak * Pasien sering kali datang dengan anemia, trombositopenia, infiltrasi organ (hepatomegali, splenomegali, limfadenopati, lesi kulit) dan 50% pasien terdapat peningkatan HbF * JMML

Atlas

Sel Teardrop atau Dacrocyte

Sel teardrop atau dacrocyte adalah gambaran berbentuk seperti tetesan air, dengan bentuk bulat tumpul di satu sisi dan tipis meruncing di sisi lain. Gambaran mirip sel teardrop: 1. sel teardrop artifisial: karena pembuatan preparat, biasanya ujung runcingnya mengarah pada satu sisi, sesuai pembuatan preparatnya. 2. pseudo-teardrop: karena tekanan dari eritrosit

Atlas

Hemophagocytic Lymphohistiocytosis (HLH)

Kriteria diagnostik Hemophagocytic Lymphohistiocytosis (HLH), 5 di antara 8 (Histiocyte Society, 2004): * demam * splenomegali * sitopenia (minimal 2 seri sel) * Hb <9 g/dL * trombosit <100.000/uL * netrofil <1.000/uL * hipertrigliseridemia (puasa >265 mg/dL) dan/atau hipofibrinogemia (<150 mg/dL) * hiperferitinemia (>500

Atlas

Cabot Ring

Cabot ring adalah gambaran cincin atau angka “8” tipis pada sitoplasma eritrosit berwarna merah keunguan pada pengecatan Wright.Cabot ring kebanyakan ditemui pada sitopasma eritrosit yang basofilik atau polikromasi. Bentukan cincin ini kemungkinan adalah sisa-sisa dari inti eritrosit (mitotic spindle) yang tertinggal setelah inti dikeluarkan dari normoblas. Cabot ring dapat

Atlas

Gambaran Displasia pada Megakariosit

Hematologi

Memahami RDW-CV dan RDW-SD

Selain MCV dan MCH yang umum dikenal klinisi sebagai indeks eritrosit, alat darah lengkap (DL) otomatis juga menghasilkan parameter RDW (red cell distribution width) yang menunjukkan variasi ukuran eritrosit yang setara dengan derajat anisositosis pada pemeriksaan mikroskopis. Nilai RDW berasal dari pengukuran histogram eritrosit yang dinyatakan berupa RDW-SD (satuan fL)

Hematologi

Normoblastemia pada Neonatus dan Bayi

Normoblas adalah eritrosit berinti yang kurang dapat berubah bentuk jika dibandingkan dengan eritrosit matur dan jarang masuk ke sirkulasi. Adanya normoblas menunjukkan adanya kerusakan sawar sumsum tulang atau teraktivasinya hematopoiesis ekstrameduler. Mengidentifikasi normoblas di darah tepi sangat penting karena selain bisa menjadi tanda yang buruk bagi pasien, juga menimbulkan permasalahan

Hematologi

Indikasi Evaluasi Apusan Darah Tepi

Evaluasi apusan darah tepi (EADT) adalah satu pemeriksaan hematologi dasar yang penting untuk penapisan, diagnosis, dan pemantauan perjalanan penyakit dan respon terapi. EADT memiliki nilai yang sangat besar untuk diagnosis berbagai penyakit darah baik primer maupun sekunder karena penyakit lain. Walaupun merupakan pemeriksaan manual, peran EADT masih belum bisa digantikan

Hematologi

Pemantauan Laboratorium Komplikasi Iron Overload pada Thalassemia

Komplikasi pada thalassemia dapat terjadi akibat penyakit dasarnya, akibat pengobatan, dan akibat terapi kelasi besi, sehingga pemantauan komplikasi yang terjadi perlu dilakukan terus-menerus. Komplikasi pengobatan akibat transfusi dapat terjadi penumpukan besi pada organ jantung (kardiomiopati), hemosiderosis hati, paru, dan organ endokrin. Untuk mencegah komplikasi ini diperlukan terapi kelasi besi yang

Atlas

Chronic Lymphocytic Leukemia/Prolymphocytic Leukemia (CLL/PLL)

Chronic Lymphocytic Leukemia/Prolymphocytic Leukemia (CLL/PLL) * Limfositosis >5×109/L * 11-54% di antaranya adalah prolimfosit

Lihat Semua